Saturday, June 04, 2011

Semut dan Lalat

semut-dan-lalat.jpg (500×370)Beberapa ekor lalat terbang berpesta di atas tong sampah di depan sebuah rumah. Hingga suatu waktu anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup pintu kembali. Kemudian tampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju meja makan yang penuh dengan makanan lezat.

“Aku bosan dengan makanan-makanan sampah itu. Ini saat nya berpesta menikmati makanan segar.” Katanya.

Setelah kenyang si lalat bergegas keluar dan terbang menuju pintu saat ia masuk tadi. Namun, ternyata pintu kaca itu telah tertutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawanya melambai-lambaikan tangan seolah meminta untuk segera bergabung dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca. Tanpa kenal menyerah, ia mencoba keluar. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas sampai bawah dan dari kiri ke kanan. Demikan terus berulang-ulang. Hari semakin petang, si lalat tampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, ia terkulai lemas di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan menggit tubuh si lalat hingga mati. Kawanan semut itupun beramai-ramai mengangkat bangaki lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekanya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa ia sekarat?” 

Kemudian si semut yang lebih tua tadi menjawab “Oh, itu sering terjadi. Ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya ia telah berusaha bahkan berjuang keras, untuk keluar dari pintu kaca itu. Namun, ketika tak juga menemukan jalan keluar, ia frustasi dan kelelahan hingga ia sekarat dan menjadi menu makan malam kita “ semut kecil itu manggut-manggut, namun,karena masih penasaran,ia bertanya lagi, “Aku nasih tidak mengerti. Bukankah lalat itu sudah berusaha keras? Mengapa tidak berhasil”

Masih sambil barjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua menjawab, “Lalat ini memang tak menyerah dan telah mencoba berulang kali. Hanya saja, ia terus menerus melakukanya dengan cara yang sama.” 

Kemudian si semut yang lebih tua tadi berhenti dengan sejenak untuk melanjutkan penjelasanya, tetapi kali ini dengan mimik dan intonasi yang lebih serius, “Ingat, anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tetapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasibmu akan seperti lalat ini”
***

Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7806384

0 Comments:

Post a Comment

Thank you for reading the article on our blog. Please give comments, feedback or criticism you in the comment box below. Your comment really means for the advancement of our blog. So, give the comment wisely and constructively.

 
© Copyright 2009-2012 Inspire Blog. Powered by Blogger WP by Masterplan